Upaya Guru PPKn Dalam Memberikan Penguatan Kemandirian Siswa Melalui Kegiatan Pramuka di SMK Negeri 1 Afulu Tahun Pelajaran 2020/2021
DOI:
https://doi.org/10.56207/kauko.v1i1.122Keywords:
Upaya Guru, Kemandirian SiswaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Guru PPKn dalam memberikan Penguatan Kemandirian siswa melalui kegiatan Pramuka, upaya guru pendidikan kewarganegaraan dalam memberikan penguatan kemandirian siswa melalui kegiatan pramuka, untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Guru pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk sikap kemandirian siswa melalui kegiatan pramuka di SMK Negeri 1 Afulu Tahun Pelajaran 2020/2021. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, alat yang digunakan di penelitian ini adalah rekaman dengan menggunakan Hand Phone (merekam semua pembicaraan) hasil gambar sebagai bukti nyata, kemudian buku catatan yang berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data. Dari hasil Penelitian disimpulkan bahwa Strategi guru PPKn dalam memberikan penguatan kemandirian siswa melalui kegiatan pramuka di SMK Negeri 1 Afulu adalah memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa untuk memahami betapa pentignya kemandirian itu, serta perubahan perubahan sikap dan karakter kearah yang lebih baik seperti kerja sama, kekompakan, bekerja tanpa di komandoin, bertanggung jawab, kesungguhan dan belajar. Kemudian Upaya Guru PPKn dalam memberikan Penguatan kemandirian Siswa melalui kegiatan pramuka di SMK Negeri 1 Afulu sebagai berikut guru sebagai motivator untuk terus berupaya mendidik dan memberikan kemandirian kepada siswa dengan cara memberikan tugas mandiri, mengerjakan soal-soal, kalau dalam kegiatan pramuka membiasakan untuk kerja sama, kekompakan dan bekerja tanpa disuruh sehingga itulah upaya yang akan dilakukan dalam memberikan penguatan kemandirian siswa. Selanjutnya Kendala yang dihadapi guru dalam memberikan kemandirian siswa melalaui kegiatan pramuka siswa SMK Negeri 1 Afulu adalah peserta didik lebih cenderung bermain gadged, sehingga tidak ada waktu untuk belajar, dan mengerjakan tugas dan kurangnya sarana dan prasarana kegiatan pramuka, serta siswa masih sulit untuk membuka diri disebabkan karena siswa memiliki latar belakang yang berbeda baik karakter maupun sikap sehingga sulit untuk mengarahkan dan menciptakan kemandirian siswa.